30 April 2009

Wartawan Poso-Palu Serentak Investigasi Dana Bantuan Pemulihan Poso



Written by Administrator
Selasa, 05 Februari 2008

VOA, Palu, Sulawesi Tengah, Indikasi korupsi dana bantuan bagi koran konflik Poso di Sulawesi tengah mendorong wartawan-wartawan dari 15 media massa cetak dan elektronik di Poso dan Palu memulai investigasi mendalam terhadap potensi korupsi dan penyimpangan penggunaan milyaran dana bantuan untuk recovery dan penanggulangan kemiskinan Poso paska konflik.

25 wartawan dari 15 media massa cetak dan elektronik yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen Palu memulai upaya investigasi penelusuran tingkat keberhasilan penyaluran dana bantuan recovery dan penanggulangan kemiskian paska konflik Poso. Investigasi itu juga menargetkan untuk membuktikan indikasi tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dan penyaluran dana bantuan senilai 58 milyar rupiah itu.

Program dana bantuan dan recovery dan penanggulangan kemiskinan paska konflik Poso itu merupakan program yang diluncurkan kementerian kesejahteraan sosial pada November 2006 untuk membantu perekonomian warga Poso yang terjebak dalam kemiskinan akibat konflik/bantuan itu dalam pengelolaan dan penyalurannya dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Poso.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen, Amran Amir, pada hari Jum’at 18 Januari 2008 mengungkapkan, kegiatan itu dilakukan sebagai fungsi kontrol untuk mengimbangi lemahnya pengawasan oleh institusi terkait dalam penyaluran dana bantuan recovery dan penanggulagan kemiskinan di Poso.

Amran Amir, mengatakan "Ini kami berharap dengan pengawasan oleh PERS di dana Recovery ini, dana recovery itu dapat disalurkan sesuai tepat sasaran dan pemulihan poso lebih cepat terjadi. Dan tidak ada kemungkinan terjadinya korupsi yang bakal menjadi pemicu baru bagi konflik baru"
Amran menambahkan, dari investigasi wartawan di Poso dan di Palu, diharapkan dapat memonitor tingkat efektifitas dari penanggulangan dana 58 milyar rupiah yang diperuntukan bagi penanggulangan kemiskinan paska konflik Poso.
Ditempat terpisah, Subandy Arya, Jurnalis Metro TV di Kabupaten Poso, mengatakan, investigasi dana recovery 58 milyar sebagai sesuatu yang penting untuk menyingkapi ketidakpuasan masyararakat dari penyaluran bantuan yang tidak merata, yang rawan menimbulkan potensi konflik ditengah-tengah masyarakat.

Subandi Arya mengatakan, "Dilapangan warga korban Konflik itu, mendapat dana bantuan bervariasi antara tiga ratus ribu sampai lima ratus ribu. Bagi warga dana sekecil itu untuk melakukan pemulihan ekonomi, apa yang bisa mereka lakukan dengan dana sekecil itu kecuali untuk kebutuhan satu dua hari saja"

Sumardi, auditor keuangan pada sebuah lembaga pemerintah di Sulawesi Tengah berpendapat, kecenderungan tindak pidana korupsi pada pengelolaan dana bantuan itu sangat berpotensi terjadi sebagai akibat tindakan pengelembungan pengadaan barang dan jasa maupun duplikasi anggaran.

Sumardi mengatakan, "Polanya, polanya itu ya, intinya adalah memark up sebuah harga kan, memark up suatu harga, atau kalau nggak gitu kualitasnya diturunkan karena sudah banyak potongan-potongan"
Sumardi menambahkan upaya investigasi wartawan itu sebagai hal penting untuk memastikan pencapaian dari target penyaluran bantuan yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan di Poso. Saudara, data resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, Sulawesi tengah menyebutkan sepanjang tahun 2006 hingga 2007 dana bantuan yang mengalir ke Kabupaten Poso mencapai 114 Milyar rupiah. Dana itu diperuntukan bagi pemulihan ekonomi dan pembangunan rumah tinggal, pengembalian hak keperdataan dan pembangunan pertanian, yang masih dilakukan hingga saat ini. Kegiatan itu dimaksudkan untuk mendukung pemulihan Kabupaten Poso seteelah publih dari konflik.
Dikutip dari: Reportase Yoanes Litha, Wartawan Voice of Amerika (VOA), Palu, Sulawesi Tengah, 18 Januari 2008

Sumber: mailing list Poso Center.



Tidak ada komentar:

Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia